Saturday, August 4, 2012

Memburu Beasiswa! (Part 1)

Halo!

Akhirnya, saya mulai nge-blog lagi setelah hampir 3 tahun. Kemarin saya vakum karena merasa gak pinter nulis, soalnya mulai SMP kelas 2 saya sudah gak suka lagi membaca. Jadi ngerasa tulisan saya sebelumnya kurang inspiratif, ga jelas, alay, dan sebagainya. Tulisan-tulisan di blog kemaren sudah saya hapus. Bikin malu :"|

Kenapa saya mulai menghidupkan blog ini?
Mari ikuti kisah ini!

Sejak jadi mahasiswa di akhir semester 2 (sekarang semester 7, red.), saya selalu berusaha apply beasiswa sana-sini, terutama beasiswa exchange ke luar negeri. Ke luar negeri memang menjadi impian hampir setiap orang, tapi kalo gratis siapa sih yang gak mau? Pengen rasain dunia luar, budayanya, makanannya, teknologi-teknologi canggih yang gak ada di Indo atau mungkin ada niat terselubung buat nyari jodoh orang luar (?) Jadi setiap saya tau ada info beasiswa ke luar negeri yang sesuai dengan kualifikasi saya (misal: ada jurusan lingkungannya), saya pasti apply.

Awalnya saya coba beasiswa ke Eropa, Erasmus Mundus Action 2 (EMA2) yang nama sub-programnya Lotus. Saya tau ini dari seorang teman yg kebetulan sedang kuliah di Jerman, Zhaud, yang katanya banyak disana yg dapetin beasiswa Erasmus Mundus. Beasiswa ini memang menarik karena semua biaya ditanggung, termasuk biaya hidup disana. Beasiswa ini bisa buat exchange: undergraduatemasterdoctoral, bahkan post-doc serta staff akademik dan administrasi univ. Berikut link-nya http://www.lotus.ugent.be/index.asp. Pendaftaran baru akan dibuka lagi mulai September 2012 ini.

Saya getol cari info seputar beasiswa ini. Liat persyaratan yg bisa ikut itu siapa aja, biaya apa aja yg di-cover, dokumen-dokumen yang harus disertakan, sampai prosedur aplikasi. Bahkan saya harus cari info partner university yang menyediakan program studi terkait lingkungan (jurusan saya), serta bahasa yg digunakan. Karena gak semua ngajar pake bahasa Inggris, apalagi untuk exchange yg undergraduate kebanyakan memakai bahasa ibu negara masing-masing universitas tujuan, seperti bahasa Jerman, Belanda, Prancis, dan sebagainya. Cari info tersebut bisa dilakukan dengan browsing website universitas terkait atau kalau masih belum jelas, bisa kirim email ke contact person-nya. Setelah mendapatkan universitas yg memiliki program studi yang saya inginkan, saya mulai mengurus berkas-berkas yang harus dilampirkan. Kebanyakan beasiswa mengharuskan untuk menyertakan transkrip nilai, surat rekomendasi, dan sertifikat TOEFL/IELTS. Biasanya minimal IPK 3.0 out of 4.0 dan bahkan lebih. Surat rekomendasi dari dosen tentunya dibuat dalam bahasa Inggris dan umumnya mengenai karakteristik pribadi kita mengapa kita layak diberikan beasiswa tersebut. Untuk sertifikat TOEFL (umumnya TOEFL-ITP bukan TOEFL-Like) minimal skornya 500, bahkan ada yg mengharuskan minimal 570 (tergantung persyaratan universitas tujuan). Nah yg jadi kendala saya saat itu adalah sertifikat TOEFL, karena saya gak punya. Meskipun begitu saya tetep ngotot apply dengan mengirim sertifikat TOEFL-Like. Alhasil, GAK KETERIMA! :))))

Setelah itu, saya langsung kapok dan pada bulan Desember 2010 ikut TOEFL-ITP dengan biaya Rp 300k. Kalo TOEFL-Like biasanya hanya sekitar Rp 50k. Biasanya TOEFL-ITP berlaku sampai 2 tahun, sedangkan TOEFL-Like cuma 6 bulan. Oleh karena itu saya tetep semangat nyari beasiswa sampe masa berlaku TOEFL-ITP saya habis, Desember 2012, karena sayang banget kalo uang Rp 300k yg dikeluarkan gak membawa hasil sama sekali.

Makanya perjuangan saya gak sampe disini aja. Namanya impian, ga langsung nyerah gitu aja. Saya lanjut daftar buat beasiswa Eurasia2 (peranakannya Erasmus Mundus). Berikut link-nya http://www.eurasia2.cz/. Akhirnya saya lolos buat sesi wawancara! Tapi sayangnya, pemberitahuannya dadakan. Pagi-pagi saya ditelepon bahwa berkas saya lolos seleksi dan saya diminta datang untuk wawancara karena pewawancara sudah datang di Fakultas Pertanian UGM (karena memang mereka bekerja sama, di UGM khususnya dengan fakultas tersebut). Saat itu saya baru bangun dan belum mandi. Panik, karena aplikasi yg saya kirim tersebut sudah sekitar 1,5 bulan dan saya sudah lupa dengan isinya, univ mana saja yg saya pilih dan lainnya. Alhasil saya langsung kesana tanpa mandi dan menemui pewawancara, 1 orang asing dan 1 dekan Fak. Pertanian UGM. Bulenya ternyata asal Belanda kalau tidak salah, dan bicaranya dengan gaya British dan logat Belanda. Agak susah nangkepnya dan saya pun jawabnya gak maksimal. Selang 3 bulan, saya dapet email kalo saya GAK KETERIMA beasiswa ini. Berikut email-nya serta nama-nama yg berhasil lolos.


Saya masih belum menyerah. Saya pun apply beasiswa Maheva (lagi-lagi peranakannya Erasmus Mundus). Berikut link-nya http://www.maheva.univ-montp2.fr. Menurut website-nya sih silahkan cek website tersebut pada bulan September untuk mengetahui kalau-kalau dibuka pendaftaran baru lagi. Beasiswa ini tampaknya bukan rejeki saya juga, karena saya pun GAGAL lagi.


Saya pun mulai berpikir, mungkin saya memang gak ditakdirkan untuk dapet beasiswa exchange yang notabene selama 6 bulan atau lebih. Karena ternyata jadwal kuliah di jurusan saya padet merayap. Kalo ikut pertukaran pelajar, walau hanya 6 bulan, saya tetap ketinggalan 1 tahun ajar di kampus saya. Karena kebanyakan matakuliah yang yg diambil semester sebelumnya merupakan pra-syarat untuk mengambil matakuliah di semester selanjutnya. Misal saya gak ikut semester 3, saya gak bisa langsung ikut semester 4, karena kebanyakan matkul-nya mensyaratkan harus sudah mengambil matkul pada semester 3. Begitu.

Akhirnya saya coba beasiswa-beasiswa short course dan pendaftaran untuk hadir dalam suatu event atau konferensi di luar negeri yang syaratnya biasanya membuat essay, tergantung dari tema yg diajukan oleh pihak terkait. Pada Oktober 2011 saya dapat info untuk beasiswa kursus bahasa Inggris di U.S. selama 2 bulan. Beasiswa ini judulnya IELSP yang diselenggarakan oleh IIEF (Indonesian International Education Foundation).

Berikut link-nya:
Untuk program-program beasiswa lainnya yg di-organisir IIEF bisa lihat di link berikut :

Beasiswa ini diseleksi oleh universitas masing-masing terlebih dahulu, kemudian dari kandidat-kandidat universitas yg terpilih akan diseleksi se-Indonesia, yang lolos akan masuk tahap wawancara. Biasanya seleksi di universitas satu tidak sama dengan universitas lain. Misalnya saja di UGM, minimal skor TOEFL 550, sementara di universitas lain ada yang hanya 500. Selain itu, tentu tipe-tipe pesaing di tiap-tiap universitas berbeda-beda. Namun, saya gak akan bahas lebih lanjut. Singkatnya, saya GAK LOLOS seleksi di universitas, sehingga otomatis gak bisa diikutin di seleksi nasional. Teman SD saya, Riska, berhasil lolos semua tahap an seleksi dan akan berangkat ke Amerika pada bulan Agustus ini! Congrats! Saya sempet iri dan mencari alasan-alasan ga mutu kenapa saya gak lolos, sementara dia berhasil. Tapi, untungnya pikiran jelek itu cuma sesaat. Selanjutnya saya malah bangga punya teman hebat seperti dia :)

15 Januari 2012, saya nyoba daftar GrIStuF (Greifswald International Student Festival).  Berikut link-nya http://www.students-festival.de/. Acaranya diadakan setiap 2 tahun sekali. Jadi tahun 2014 baru akan buka pendaftaran lagi. Tahun 2010 lalu kakak saya, Aline, lolos seleksi dan akhirnya berangkat ke Jerman selama 2 minggu (acaranya sih cuma seminggu, seminggunya lagi dia jalan-jalan). Untuk biaya pendaftaran gratis (ada juga festival semacam ini yg pendaftarannya dikenakan biaya), dan akomodasi selama disana (homestay) serta makan dan asuransi kesehatan ditanggung pihak penyelenggara. Sayangnya, untuk biaya tiket pesawat PP dan uang saku ditanggung sendiri (walaupun bisa mengajukan sponsor sendiri seperti misalnya ke Garuda Airlines, dan kalau beruntung beban biaya berkurang). Apalagi ada Program Bantuan Keberangkatan Ke dan Dari Luar Negeri yang diselenggarakan Diknas. Yang mau exchange, ikut seminar/konferensi dan studi ke luar negeri, bisa mengajukan permohonan bantuan ini. Dana bantuan yg diberikan antara Rp 2 juta - Rp 5 juta. Lumayan loh! Ini link-nya http://bantuan.kemdiknas.go.id/. Balik lagi ke GrIStuF, prosedur pendaftarannya mudah, cuma ngisi formulir aplikasi secara online. Namun, hal mudah seperti ini pun saya GAGAL. Sempet minder, karna kakak saya aja bisa, kenapa saya gak? Malu, ngerasa bego...

Tapi perjuangan gak sampe disitu. Maret 2012, saya kemudian mencoba daftar beasiswa JENESYS. Program pertukaran pelajar undergraduate ke Jepang ini merupakan program dengan waktu singkat sekitar 9 hari dengan tujuan mempererat hubungan antara negara Asia Timur, negara ASEAN, Australia, China, India, New Zealand dan Korea Selatan. Saya tau program ini dari website Kantor Urusan Internasional (Office of International Affairs) UGM http://oia.ugm.ac.id/interface/?p=1178. Program ini gak cuma buat anak UGM, di ITB misalnya, juga ada program yang sama. Rajin-rajin aja buka website kantor urusan internasional di universitas masing-masing. Biasanya ada banyak program ke luar negeri yang tersedia. Syaratnya cukup mudah, dan salah satu syarat pentingnya adalah membuat essay. Untuk kesekian kalinya saya GAGAL jadi penerima beasiswa.

Mei 2012, saya mencoba daftar lagi untuk ikut AUN (ASEAN University Network) Educational Forum. Saya juga mengetahui info ini dari website KUI UGM http://oia.ugm.ac.id/interface/?p=1243. Syarat untuk ikut forum, konferensi dan semacamnya memang tergolong lebih mudah daripada syarat beasiswa untuk exchange atau melanjutkan studi S2 dan S3. Yang paling sering diminta adalah essay. Sama dengan JENESYS, beasiswa ini mensyaratkan hal tersebut. Meskipun tema yang diusung adalah "Global Citizenship and Intercultural Competence", yang saat itu saya tidak mengerti sama sekali maksudnya, saya tetap mencoba berusaha, seperti googling artikel-artikel terkait. Namun, lagi-lagi saya TIDAK DITERIMA.

Perasaan sedih tiap kali ditolak memang ada, tapi semangat yang kuat bisa mengalahkannya. Antara April-Mei 2012 (saya lupa), saya join grup "Pemburu Beasiswa dalam dan luar negeri (INDONESIA)" di facebook (fb). Grup ini benar-benar membangkitkan semangat saya untuk tetap berjuang meraih asa. Serius!   Banyak posting-an tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran beasiswa yang baru dibuka. Di grup ini, kita juga bisa dapetin info-info yg bermanfaat dari para penerima beasiswa terdahulu, bagaimana prosedur pendaftaran sampai tips dan triknya. Ngeliat banyaknya orang yang sama-sama berjuang dapetin beasiswa itu bikin motivasi naik, dan ga mudah nyerah. Memang berjama'ah/bersama-sama punya kekuatan tersendiri dibandingkan sendiri-sendiri. Oya, saran saya (begitupula admin) mendingan cari info dulu sebanyak-banyaknya lewat googling kalo cuma nanya, "ada beasiswa buat S1 untuk teknik elektro gak?" atau comment di post, "itu beasiswanya bisa buat S1 gak?" dan sebagainya. Usaha sendiri itu minimal buat nyiapin mental kita sendiri juga sebenernya kalo udah dapet beasiswa dan nyampe di negeri orang. Perlu inisiatif diri sendiri, dan berusaha lebih mandiri. Kalo ada hal yg belum jelas, maka bertanyalah :)
Banyak juga motivasi-motivasi dan kisah-kisah penerima beasiswa yang menggugah dan memunculkan semangat saya di link berikut http://motivasibeasiswa.org/. Lengkap dengan list kategori kisah beasiswa menurut jenis beasiswa dan menurut negara tujuannya.

Balik lagi dengan perburuan beasiswa. Di grup fb Pemburu Beasiswa, saya banyak dapet info seputar beasiswa yg lg happening di kalangan pemburu beasiswa. Awal Juni 2012, saya pun ikut daftar 2012 Youth Camp for Asia's Future. Berikut link-nya:
Youth Camp ini akan berlangsung di Korea Selatan selama 15 hari. Program ini bersifat tahunan, karena tahun sebelumnya juga sudah pernah diadakan acara serupa. Persyaratan-nya pun mudah, hanya mengirimkan formulir aplikasi dan surat perkenalan diri. Walaupun persyaratannya sangat mudah, namun lagi-lagi saya GAGAL.

Begitulah serangkaian kisah kegagalan saya dalam memburu beasiswa. Bahkan ada beberapa beasiswa yang saya tidak sempat daftar karena alasan sibuk dan malas, tapi pengen dapet beasiswanya -_-"

Beasiswa-beasiswa yg gak sempet saya apply akan saya bahas di Memburu Beasiswa! (Part 2) soalnya tulisan saya sudah kelewat panjang, padahal belum masuk cerita inti (nah lho!).... Di bagian kedua, saya juga akan bahas jawaban untuk pertanyaan di awal posting-an ini. Kenapa saya mulai belajar nge-blog lagi. Kalo masih penasaran, boleh simak cerita selanjutnya :))

16 comments:

  1. eeee ternyata bnyk jg yg kamir ikutin tapi gagal. gak pernah ngomong sih... :D

    ReplyDelete
  2. Makasih, postingannya bikin aku semangat lagi!
    Aku sudah semester V dan ngajuin 4 konferensi dalam dan luar negeri yg semuanya gagal :)
    But, keep fighting!
    Makasih, yaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, tetep semangat ya! semoga lolos. oya kalo mo nyoba ke amerika nih http://www.stanford.edu/group/asessummit/2013/about.html

      Delete
  3. wah jadi semngat habis baca posting embak, walau gagal tetap berusaha,
    apa embak punya info lain student exchnge yang dalam jangka waktu pendek?

    ReplyDelete
    Replies
    1. http://aseanpreneurs.org/youthleaderexchange/register/
      http://globalpowershift.org/
      Ada juga program belajar bahasa di Turki selama musim panas namanya Yunus Emre Turkish Language Scholarship, ada juga yang ke Hungary bisa dicek di situs Hungarian Scholarship Board.
      Trus juga ada one week study and visit program ke Jepang khusus buat anak sosial. kalo kamu anak sosial, nanti kukirim lewat email aja file-nya

      Delete
    2. mba,aku juga mau dong d kirimin file nya ke email yg program k jepang,ketepatan saya anak sosial.hehehhe
      sekalian program belajar bahasa turki nya.
      mkasih bnyak sebelumnya mba..

      Delete
  4. wah kebetulan aku jurusan fisip, aku minta filenya mbak makasih banget lho mbak,,

    ReplyDelete
  5. mbak saya sangat termotivasi dengan kisah mbak yang semangat terus untuk mencari beasiswa :D
    saya juga sangat tertarik untuk mengikuti jejak mbak :D
    kalau untuk dekat2 ini ada beasiswa exchange atau short courses gitu mbak ? :)
    bisa minta info dan tips dari mbak juga supaya tetep stay updated dengan info2 beasiswa mbak ?
    makasih mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Hanifa. kalo mau gampangnya, join aja grup fb Pemburu Beasiswa di http://www.facebook.com/groups/146229688794350/. Disana update banget beasiswanya, ato tips n triknya bisa langsung liat di tab File-nya. Twitternya di @PemburuBeasiswa. Selamat bergabung. Semoga sukses ya :)

      Delete
  6. Postingannya bener-bener naikin semangat saya, kak. Saya juga lagi was-was nungguin pengumuman beasiswa Turkiye Burslari. Tapi begitu baca kisah kegagalan kakak yang berkali-kali itu bener-bener bikin saya semangat dan sadar kalo sesuatu itu ada yang bisa didapat hari itu juga, ada yang harus diperjuangkan berkali-kali. Jadi kalo saya gagal di sini, saya masih bisa dan harus berjuang di beasiswa-beasiswa lainnya.

    thanks a lot :)

    Laras

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Laras, teman pejuang beasiswa. Semangat ya mengejar cita! Menyerah sebelum berhasil gak akan membawamu kemana-mana. Ambil semua kesempatan yang ada. Semoga segera keterima beasiswa ya! :)

      Delete
  7. Teh mau nanya, tau berkasnya ditolak darimana ya yang Youth Camp for Asia's Future? Diemailin-kah? Jarak dari deadline berapa lama pemberitahuannya? Aku daftar tapi gantung nih udah 5hari hehehe makasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga ada pemberitahuannya kalo ditolak. Mungkin yang diterima di-email-in. Kalo yg tahun lalu sih kan deadline-nya 21 juni, pengumuman keterimanya juli. Mungkin maksimal 1 bulan, soalnya tahun 2013 itu mulai berangkatnya 12 agustus. Sabar aja ya nungguin kabarnya. Biasanya malah beasiswa baru pengumuman keterimanya setelah 3 bulan kemudian. Hehe. Banyakin berdoa aja yaa sekarang. Semoga lolos! :)

      Delete
  8. Ternyata saya ngga sendiri :") Tahun kemarin nge-apply short course, summit, conference hasilnya gagal semua hahaha. Semoga tahun ini ada yang tembus. Nice blog, mbak :3

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete