Tuesday, December 11, 2012

Japan: Day 27 & 28

5 Oktober 2012


Hari ini kita ke NPO lagi namanya Tono Yamasato Kurashi Network, sekolah mengemudi (driving school) sama beberapa tempat green tourism. Menurut Kikuchi-san, manager NPO-nya, sekarang ni waktunya green tourism. Orang-orang yg berpendidikan tinggi, kayak dari Tokyo dan kota-kota besar lainnya, sekarang lagi pengen tahu darimana makanan mereka berasal, gimana produksinya, dan semacamnya yg cuma bisa ditemuin di countryside alias kota kecil dan pedesaan gitu. Jadi mereka mulai ngatur buat green tourism yang wisatanya untuk ngerasain gimana hidup di countryside. Kayak ngajarin para wisatawan bikin sup enak khas daerah sana, bikin kerajinan tangan, pergi ke sawah, dan bahkan homestay sama penduduk lokal. Mereka juga punya driving school yg konsepnya mengarah ke green tourism. Jadi driving school itu  sekolahnya sampe 20-30 hari. Tapi mereka punya hari libur yg mereka bisa gunakan buat keliling kota Tono, belajar budaya dan segala macemnya yg berhubungan ama green tourism

ke green house metik tomat. manis!
credits to Syafarah

credits to Syafarah


credits to Tran Vu

credits to Tran Vu
mereka masih ngebangun buat green tourism
credits to Tran Vu

ini salah satu tempat green tourism yg nyediain panggangan pizza sambil nikmatin alam
credits to Tran Vu
ini papan buat pesan kesan para pengunjung yg udah kesini
credits to Tran Vu
ini komen temen dari Myanmar
credits to Tran Vu
6 Oktober 2012

Hari ini HARVEST FESTIVAL!! Seperti yg udah diceritain sebelum-sebelumnya, JOCA nyewa lahan penduduk buat digarap jadi sawah dan nanem beras merah buat anak-anak kelaparan di Malawi, Afrika. Nah hari ini saatnya panen. Kita bareng sama staff JOCA, penduduk sekitar dan anak-anak dari Kamaishi Scram School (sekolah untuk korban bencana di kota Kamaishi) sama-sama panen padi selama kurang lebih 4 jam. Panennya manual dilengkapin dengan sepatu boots dan sarung tangan, jadi kita diajarin pertama-tama potong batang bawah padi, terus kumpulin sampe 5 ikat, baru di iket pake macam jerami. Ada cara khusus ngiketnya looh! Terus padinya dijemur, jadi udah disiapin kayu yg disusun dan diberdiriin tegak buat ngejemur padinya. Ada 3 tingkatan kayu buat jemur padinya. Jemurnya juga ada caranya, jadi padinya dibagi 2:8 baru digantung di kayu itu, nah padi selanjutnya dibagi 8:2. Pokoknya gitu lah selang-seling, susah jelasinnya haha. Tiap sejam kita istirahat. Capeknya ga kira-kira karena kita manen 2 lahan sawah yg luas banget, lupa berapa hektar. Dan tanahnya juga banyak yg masih lembek-lembek gitu, kalo diinjek bisa kena jebakan betmen, terperangkap dalam tanah berlumpur. Saya aja kena sekali, sampe dibantuin koordinator keluar dari tanah lumpur itu. Akhirnya saya gamau motong padi, saya lebih memilih ngikat-ngikatin padi di pinggiran sawah atau jemurin padi aja yg tanahnya masih agak bersahabat untuk dipijak. Siangnya kita pesta makan-makan bareng penduduk lokal. Ada beberapa ibu-ibu emang udah nyiapin makanan buat kita, dari pagi masak. Terus sambil makan kita disuguhin tari tradisional lagi yg makan waktu setengah jam itu, terus kita tampil nyanyiin lagu doraemon kayak waktu di hotel Aeria pas welcome party di kota Tono. Si koordinator maen gitar, dia emang jago banget sih. Di acara ini, dateng sekjen-nya JOCA dari Tokyo, ga ketinggalan walikota Tono, hebat langsung terjun ke lapangan dan bantuin! Dan kita masuk TV (lagi) deh, diliput sama salah satu stasiun TV disini. Malemnya kita diundang makan-makan di homestay-nya anak cowok. Si Aurea, Dilah dan Dal nyanyi dan main gitar. Saya juga disuruh maen gitar sama temen-temen dan okaasan, padahal saya ga joki -_-" Oya hari ini kita juga dikasih baju hangat sama otousan dan okaasan *host family* mengingat cuaca di Tono mulai dingin sekitaran 10 derajat Celcius.
Syafarah dan Shota (anak Kamaishi)
credits to Will
credits to Will
foto bareng abis makan siang

pesta makan di rumah anak-anak cowok
*credits to Dilah*
credits to Syafarah
Oya dan kita masuk koran loh keesokan harinya. Exist aja disini.

No comments:

Post a Comment